Thursday 24 October 2013

Melody Cinta di SMA


Ketika sang surya telah menampakkan cahayanya pagi yang cerahpun menyapaku dengan bentangan lukisan alam yang indah sungguh ciptaan Sang Pencipta begitu menakjubkan.
Pagi ini aku bergegas untuk pergi ke sekolah.Namaku Aisyah Syifa Azahra tapi teman-teman ku sering memanggil aku dengan nama Syifa so panggil aja aku Syifa.Aku kini duduk di bangku kelas 3 SMA di SMA NUSANTARA.
Hari ini seperti biasanya aku dan sahabatku Shafira pergi ke sekolah bersama “Syifa..Syifa…ayo berangkat udah siang nih ntar telat loh” ucap Shafira “iya tunggu bentar Sha” sahut aku “cepetan Fa” “iya..iya..iya” jawabku sambil turun dari tangga,”ayo Sha” “let’s go Fa”.Kamipun berangkat kesekolah dengan menggunakan sepedah menyusuri jalan-jalan komplek yang udah sepi.
Teetttt…..teeettt…teetttt suara bel masuk telah berbunyi aku dan Shafirapun bergegas untuk segera masuk kedalam kelas.Ketika kami memasuki kelas dan baru saja duduk tiba-tiba Radit teman sekelas ku dia menghampiri Shafira yang lagi duduk sendirian.”hai Sha” sapa Radit “eh hallo dit” Shafira menjawabnya sambil tersenyum “baru dateng?” “iya nih tadi aku sama Syifa berangkatnya kesiangan” “ohhhh” sahut Radit “ekhem..ekhem..cie..cie..” ejek aku sambil memperhatikan mereka berdua “apaan sih Fa?” sahut Shafira “enggak ko gapapa hehehe” jawabku sambil tertawa “dasar aneh” sahut Shafira “biarin yeeee” jawabku pada Shafra “hehehe” Radit hanya tertawa kecil melihat kami berdua “yaudah aku ketempat duduk aku dulu ya Sha” sahut Radit “iya dit” ucap Shafira.
Raditya Angga Saputra dia adalah teman sekelasku,Radit adalah laki-laki yang menyukai Shafira namun Shafira memutuskan hanya untuk berteman saja dengannya akan tetapi hal tersebut tidak merubah sikap Radit terhadap Shafira dia tetap bersikap baik dan diapun masih memendam rasa pada Shafira.
Shafira memanglah gadis yang cantik selain cantik dia juga gadis yang baik dan mempunyai tutur kata yang bagus jadi tak heran kalau banyak laki-laki yang menyukainya selain Radit ternyata teman aku Hafiz dia juga menyukai Shafira.Awalnya aku gak tahu siapa wanita yang dia sukai sampai pada akhirnya dia bertanya padaku “eh Fa cewek yang sama elu waktu itu siapa sih?” Tanya Hafiz “yang mana Fiz dan kapan?” jawab aku “ituloh yang waktu itu sama elu di mushola?” “oh…..Shafira” “jadinya namanya Shafira?” “iya dia temen gue emangnya kenapa sih jangan-jangan lo suka ya sama dia? Hahaha” ucapku sambil tertawa “ssssttt….jangan kenceng-kenceng dong nanti orangnya denger” sahut Hafiz dengan ekspresi panik “jadi bener lo suka sama Shafira?” “iya gue suka sama dia” “yaudah deketin dong Fiz” “iya tapi gimana caranya?” Tanya Hafiz “ya usaha dong Fiz lo kan cowok ahh gimana sih Fiz” “iya sih” “yaudah ah Fiz gue masuk kelas dulu ya bye”.
Setelah kejadian itu Hafiz jadi suka berkirim pesan dengan Shafira aku juga gak tahu darimana dia dapet nomor handphone Shafira sampai pada suatu hari ketika Hafiz ingin bertemu dan ngobrol sama Shafira namun dia tidak mempunyai nyali untuk melakukan hal itu ya katanya sih dia suka malu,gugup dan nervous gitu kalo ketemu Shafira,nah waktu itu aku lagi ngumpul sama temen-temennya Hafiz di lapangan bola voli sekolah dan Shafirapun datang menemui kami sambil menunggu Liza untuk pulang bareng.
Sambil menunggu Liza datang sebenernya ini kesempatan yang bagus buat Hafiz untuk beretemu dan ngobrol sama Shafira,tapi Hafiz malu dan nervous buat ketemu Shafira padahal kami semua sudah meyakinkan dia untuk segera ke lapangan dan menemui Shafira tapi dia hanya mengawasi dari kejauhan saja.
Betapa kagetnya aku ketika Hafiz mengirim pesan padaku dan memberitahukan ide gila dia buat ketemu sama Shafira.Pesan dari Hafiz:“Syifa tolong ya lo bawa Shafira ke depan ruang guru,lalu lo tinggalin dia,nanti baru deh gue dateng nemuin dia yang lagi sendirian ok.” “Fiz lo udah gila ya parah ide lo,udah deh cepetan lo kesini ntar Shafiranya keburu pulang” balasan pesan aku untuk Hafiz.Sungguh aku bingung sama apa yang ada di pikirannya Hafiz sampai dia mempunyai ide seprti itu sebenernya dia itu mau ketemu Shafira atau mau nyulik Shafira sih idenya itu udah kayak perencanaan penculukan aja,heran aku dan yang ngebuat aku lebih heran si Hafiz yang mau ketemu Shafira tapi malah kita semua yang ribet.
Reza yang sudah gregetan dan tidak sabar lagi dengan sikap Hafiz yang dari tadi belum muncul-muncul juga akhirnya diapun menemui Hafiz dan menariknya agar Hafiz datang kelapangan.Akhirnya Hafiz dateng kelapangan dan langsung menemui Shafira yang sedang duduk “hai Shafira” sapa Hafiz “halo Fiz” jawab Shafira “lagi ngapain?” Tanya Hafiz “lagi nungguin temen” “oh….” Tiba-tiba Shafirapun berdiri dan memutuskan untuk pulang karena Liza yang dari tadi dia tungu udah dateng “yaudah aku pulang duluan ya Fiz” ucap Shafira “iya Sha hati-hati ya” ucap Hafiz “iya” sahut Shafira,akhirnya Shafirapun pulang bersama Liza.
Padahal baru aja 1 menit Hafiz ngobrol sama Shafira tapi Shafiranya udah buru-buru pulang sungguh kasian Hafiz,“baru juga gue ngobrol 1 menit sama Shafira eh dianya udah buru-buru pulang huuft..” ucap Hafiz “elu sih Fiz kelamaan datengnya jadi aja Shafiranya buru-buru pulang” sahut aku “iya sih” ucap Hafiz “yaudah sabar ya Fiz” ucap aku.Sebenernya sih aku sama yang lainnya udah pengen ketawa habisnya lucu banget kejadian tadi tapi begitu melihat mukanya Hafiz yang melas dan ngenes banget kami jadi gak enak buat ketawa yaudah akhirnya kamipun menah diri untuk tidak tertawa.
Setelah kejadian itu Hafiz masih tetap berusaha untuk mendekati Shafira tapi entah kenapa dia masih belum juga mengungkapkan perasannya sama Shafira.Hafiz memanglah anak yang pandai dia juga pernah mengikuti olimpiade fisika dan terkadang Shafira juga suka meminta bantuan pada Hafiz untuk mengajarinya fisika dan dengan senang hati Hafizpun mengajari Shafira tentang materi fisika.
Seiring dengan berjalannya waktu aku masih bingung kenapa Hafiz belum juga menyatakan cintanya pada Shafira sampai suatu hari Hafiz bercerita padaku ternyata dia mendaptkan beasiswa kedokteran di perancis dan dia akan kuliah disana itu artinya dia harus meniggalkan Shafira dalam waktu yang cukup lama.
Dalam waktu yang cukup lama tersebut dia harus meninggalkan wanita yang dia cintai untuk mengejar impiannya menjadi seorang dokter,walaupun sampai saat ini Hafiz masih belum tahu apakah Shafira menyukainya atau tidak tapi itu bukan masalah bagi Hafiz baginya dia masih memendam perasaan itu dan berharap suatu hari nanti dia bisa mendapatkan cinta dari bidadari hatinya itu.
Di minggu pagi yang cerah kami mengantarkan Hafiz ke bandara untuk pergi ke perancis Shafira juga iku bersama kami.“makasih ya temen-temen kalian udah mau nganterin gue ke bandara,gue tahu kalian adalah sahabat-sahabat terbaik gue thanks ya” ucap Hafiz “iya Fiz sama-sama good luck ya Fiz” ucap Reza “thanks za” sahut Hafiz “iya Fiz sama-sama semoga kamu bisa menggapi impian kamu untuk menjadi seorang dokter yang hebat” ucap aku “Thanks ya Fa” sahut Hafiz “iya sama-sama Fiz kalo elo udah nyampe sana jangan pernah lupain kita ya Fiz” ucap Rizky “pasti,gue gak akan pernah ngelupain kalian semua karena kalian adalah sahaba-sahabat terbaik gue jadi gue gak akan pernah ngelupain kalian” sahut Hafiz.Sebelum Hafiz pergi dia menghampiri Shafira dan berkata padanya “Sha makasih ya” ucap Hafiz “makasih buat apa Fiz?” “makasih karena kamu udah jadi sumber semangat ku kamu udah jadi motivasi bagi aku kamu adalah matahari di setiap hari-hari ku kamu adalah bulan yang selalu menerangi malam ku dan kamu adalah pelangi bagi aku karena kamu sudah membuat hari-hari ku jadi lebih berwarna dan indah” betapa kagetnya aku mungkin bukan hanay aku saja yang kaget tapi kami semua yang ada disini benar-benar kaget ketika mendengar Hafiz berkata seperti itu karena selama ini yang aku tahu Hafiz bukanlah orang yang puitis dan dia juga bukan orang yang pandai merangkai kata-kata dan ternyata Shafira tak kalah kaget dengan kami dia hanya diam terpaku sampai Hafiz menyadarkannya dengan teguran “Sha..Sha..Shafira hei kenapa?” “ehh..ehh gapapa ko Fiz aku cuma kaget aja kamu bilang seprti itu” sahut Shafira “ya wajar sih,oh ya sebelum aku pergi aku mau bilang sesuatu sama kamu” ucap Hafiz “apa Fiz?” Tanya Shafira “aku mau bilang aku cinta sama kamu” “apa cinta kamu cinta sama aku Fiz?” betapa kagetnya Shafira ketika dia mendengar Hafiz menyatakan cinta padanya “iya Sha selama ini aku cinta sama kamu tapi aku gak pernah punya nyali buat bilang ini sama kamu sampai pada saat ini aku memang harus bilang ini sama kamu karena aku gak mau memendam perasaan ini lebih lama lagi” “Hafiz hiks…hiks…hikss..” Shafira dia udah gak bisa berkata apa-apa lagi dan diapun menangis “loh Sha kenapa kamu nangis?” Tanya Hafiz “aku sedih Fiz kenapa kamu baru bilang sekarang kalo kamu cinta sama aku” ucap Shafira “maksudnya apa Sha?” “aku juga cinta sama kamu Fiz” “apa Sha kamu juga cinta sama aku?” “iya” Shafira menjawab sambil mengangguk “aku seneng banget Sha aku seneng banget” ucap Hafiz “tapi Fiz” “tapi apa Sha?” “kamu kan mau pergi ke perancis lalu gimana dengan hubungan kita” “kamu gak khawatir soal itu aku gak akan maksa kamu buat ada ikatan sama aku karena aku tahu menjalani hubungan jarak jauh itu gak gampang apalagi dalam waktu yang cukup lama dan aku gak mau kalo kamu tersiksa menjalin hubungan seperti itu dengan aku” “maksudnya Fiz?” Tanya Shafira “gini Sha maksud aku sekarang kita gak perlu ada ikatan yang penting kita tahu bahwa kita saling mencintai dan aku akan tetap mejaga perasaan dan hati aku hanya untuk kamu” “Hafiz hiks..hiks..hikss..” Shafira menangis semakin kencang “hei Sha jangan nangis aku gak mau kamu melepas aku pergi denga air mata aku gak mau,aku mau kamu melepas aku dengan senyum manis kamu” “iya Fiz” Shafira menghapus air matanya dan berusaha untuk tersenyum “percalah Sha suatu hari nanti ketika aku udah jadi orang yang sukses aku akan datang nemuin kamu dan aku katanyakan sama kamu apakah kamu masih mempunyai perasaan yang sama dengan ku atau tidak,jika iya aku akan langsung menghadap kedua orang tua kamu dan aku akan pinang kemu di depan ke dua orangtua kamu” “hafiz hiks…hikss..hikss….” Shafira kembali menangis mendengar kata-kata Hafiz tadi “hei ko nangis lagi sih udah ah jangan nangis,hapus ya air mata kamu” ucap Hafiz “iya Fiz” Shafira mengangguk dan menghapus air matanya “nah gitu dong sekarang kamu senyum ya” “J” Shafirapun tersenyum “nah gitu dong senyum,kamu kalo senyum manis dan tambah cantik” ujar Hafiz “ikhh Hafiz” Shafira tersenyum malu.“cie…cie…cie…ekhemm..ekhemm” teriak aku dan temen-temen yang lain “kamu hati-hati ya di sana jaga kesehatan kamu dan sukses ya semoga kamu bisa meraih impian kamu untuk menjadi seorang dokter yang hebat” ujar Shafira “iya makasih ya Shafira” sahut Hafiz “iya sama-sama Hafiz” ucap Shafira.
Setelah mereka selesai ngobrol akhirnya Hafizpun pergi dengan hati yang lega dan bahagia karena sekarang dia tahu bidadari hatinya yaitu Shafira juga mencintainya.“SELAMAT JALAN HAFIZ GOOD LUCK!!!!” teriak kami semua dan Hafiz melambaikan tangannya seraya tersenyum.
THE END